BI Beli Surat Utang Pemerintah Rp1241 T Sejak Awal Tahun
Bank Indonesia (BI) mengklaim telah membeli surat berharga negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp124,13 triliun. Jumlah itu terhitung sejak awal tahun ini hingga 19 Juli 2021.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pembelian SBN ini dilakukan lewat lelang utama sebesar Rp48,67 triliun dan lelang tambahan (green shoe option/GSO) sebesar Rp75,46 triliun.
Selain itu, BI juga menambah likuiditas (quantitative easing) di perbankan sebesar Rp101,1 triliun. Hal ini terhitung sejak awal Januari 2021 hingga 19 Juli 2021.
Injeksi likuiditas itu dilakukan melalui pembelian SBN dari pasar sekunder, penyediaan likuiditas ke perbankan dengan mekanisme term-repurchase agreement (repo), dan penurunan giro wajib minimum (GWM).
"Dengan ekspansi moneter tersebut, kondisi likuiditas perbankan sangat longgar," ungkap Perry dalam konferensi pers, Kamis (22/7).
Perry mengatakan bukti likuiditas perbankan longgar terlihat dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 32,95 persen secara tahunan. Selain itu, pertumbuhan DPK sebesar 11,28 persen secara tahunan.
Sementara, likuiditas perekonomian juga terlihat meningkat. Hal itu terlihat dari jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) yang naik 17 persen dan uang beredar dalam arti luas (M2) naik 11,4 persen.
"Pertumbuhan uang beredar terutama ditopang ekspansi otoritas yang meningkat dan kredit perbankan yang mulai positif," pungkas Perry.
[Gambas:Video CNN]
(aud/age)
0 Response to "BI Beli Surat Utang Pemerintah Rp1241 T Sejak Awal Tahun"
Post a Comment