Pemkab Kutim akan Siapkan Isoter buat Warga Terpapar Covid-19 dari OTG hingga Gejala Ringan

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur akan menyediakan pelayanan isoter (isolasi terpadu) bagi masyarakat yang terpapar Covid-19.

Gagasan penyediaan isoter mencuat saat rapat evaluasi Satgas Covid-19 ke-8 akibat tingginya angka penularan yang berasal dari kontak erat keluarga.

Berdasarkan data yang disajikan Dinas Kesehatan Kutai Timur, pada periode 1 hingga 5 Agustus 2021 terdapat 209 kasus penularan kontak keluarga.

Tingginya penularan kontak keluarga inilah yang membuat Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menggagas pembentukan isolasi terpusat guna memutus mata rantai penularan dalam keluarga.

"Kita harus menyiapkan isoter, manfaat daripada isoter ini kita memutus mata rantai kontak erat," ujarnya usai rapat evaluasi Covid-19 ke-8, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Update Covid-19 di Kutim 6 Agustus 2021, Angka Kesembuhan Pasien Mencapai 89 Orang Dalam Sehari

Warga yang terpapar Covid-19 dari luar rumah cenderung menularkan virus tersebut ke keluarga yang berada satu kediaman.

Akibatnya, keluarga yang berada dalam satu rumah memiliki kemungkinan yang sangat besar turut terpapar Covid-19.

"Isoter berlaku kepada mereka yang OTG (tanpa gejala) atau ringan. Kalau mereka terpusat, mereka tidak ke sana kemari (menularkan Covid-19)," ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya masih merancang berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk membuat isolasi terpadu, tentu dibutuhkan ruang, tenaga, dan peralatan yang mendukung agar isoter dapat terealisasikan.

"Mudah-mudahan satu pekan ini atau paling tidak rapat berikutnya, kita sudah mendapatkan jawaban dari pengecekan lapangan yang besok akan dipimpin oleh Dandim selaku Wakil Satgas," ujarnya.

Baca juga: RSUD Kudungga Kekurangan Tenaga Pemulasaran Jenazah, Kemenag Kutim Beri Solusi

Beberapa tempat yang direkomendasikan sebagai tempat isoter, yakni mes SMAN 2, Gedung Olahraga Stadion Kudungga, dan beberapa gedung lainnya. (*)

Share this post